$type=ticker$cols=4$label=hide$show=post

[Edisi Terbaru]_$type=three$m=0$rm=0$h=420$c=3$snippet=hide$label=hide$show=home

Saatnya Harga Rokok Ditinggikan

Beberapa waktu lalu publik diramaikan isu tentang harga rokok yang akan dibanderol  tinggi. Isu tersebut  mendapat reaksi beragam di masyarakat.  Ada yang setuju, ada yang tidak.  Sebagaimana isu yang beredar,  ke depan harga eceran rokok konon tidak akan ada lagi rokok yang berbanderol Rp 5000, Rp 10.000 per bungkus, yang ada berbanderol Rp 50.000.

Adalah wajar bila isu tersebut menimbulkan reaksi penolakan di kalangan para perokok dan pengusaha rokok. Sebab kebijakan itu jika benar adanya akan membuat masa depan mereka menjadi suram. Bagi perokok dengan rokok ditinggikan harganya pasti akan membuat mereka tak mampu menikmati rokok dengan bebas lagi. Konsumsi rokok  harus mereka kurangi karena harganya yang sudah jadi mahal. Untuk pengusaha rokok, kenaikan itu akan membuat usahanya jadi kalang kabut, bahkan bisa jadi gulung tikar, karena dipastikan kenaikan itu akan membuat   usahanya jadi turun karena jumlah konsumennya turun.

Harus diakui Perokok yang ada di negara ini begitu tinggi jumlahnya. Mereka terdiri dari berbagai kalangan:  orang tua, muda dan remaja. Berdasarkan data yang disebutkan oleh Lily Sulistyawati, direktur pengendalian penyakit tidak menular Kementrian kesehatan RI, jumlah perokok di negara Indonesia saat ini  sudah mencapai angka  90 juta orang. Sebuah angka yang cukup fantastis.  Kemudian  berdasarkan Laporan The Tobacco Atlas 2015 negara Indonesia saat ini, untuk perokok berusia di atas 15 tahun, menempati  urutan pertama dengan jumlah angka 66%. Peringkat ini diikuti oleh Rusia yang berada di urutan dua (56%), China peringkat tiga 53 %, dan  Filipina urutan empat (48%).  Karena itulah negara ini menjadi  surga bagi para pengusaha rokok.

Rokok sudah merambah ke kalangan pelajar. Sering kali kita melihat anak-anak dengan seragam sekolah lengkap merokok di jalanan dan pasar. Sungguh sebuah pemandangan yang memprihatinkan. Menurut data terbaru dari survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GTYS) yang dilakukan pada 2014 menunjukkan ada sebanyak 18,3 persen pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan merokok, dengan 33,9 persen laki-laki dan 2,5 persen perempuan.

Bahaya rokok

Rokok yang biasa dihisap oleh para perokok terbuat dari bahan tembakau dan campuran beberapa bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang menjadi bahan campuran untuk rokok adalah Nikotin, Tar, karbon monoksida, Karsinogen dan Iritan. Bahan-bahan kimia yang menjadi campuran tembakau pada rokok satu sisi akan memberi efek rasa nikmat dan kecanduan bagi pengguna, namun di sisi lain memiliki efek sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Apakah bahayanya?

Pertama, Nikotin. Pengaruh zat nikotin bagi perokok dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan untuk terus mengonsumsi rokok.  Selain itu,  zat ini juga bisa membuat jaringan otak manusia rusak, darah cepat membeku dan mengeraskan dinding arteri.

Kedua, Tar. Tar adalah  bahan dasar pembuatan aspal.  Keberadaan Tar  bisa menempel pada paru-paru. Pengaruh Tar bagi tubuh  dapat mengakibatkan iritasi bahkan kanker paru-paru; membunuh sel dalam saluran darah.

Ketiga, Karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh karena sifatnya yang bersifat mengikat oksigen dan mengikat hemoglobin di dalam tubuh. Dampak dari kandungan karbon monoksida ini dapat  menyebabkan tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen.

Keempat dan kelima, Karsinogen dan Iritan. Karsinogen di tubuh bisa memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Sementara pengaruh Iritan dapat menyebabkan  saluran udara dan kantung udara pada paru-paru menjadi kotor. Akibatnya bisa menyebabkan perokok mengalami batuk.

Di samping  zat-zat berbahaya di atas, di dalam rokok masih terdapat zat lainnya yang juga sangat berbahaya bagi tubuh, seperti di antaranya Hidrogen Sianida (HCN), Arsen, Amonia, dan Polonium.  Oleh karenanya rokok jika dikonsumsi akan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit berat seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker paru-paru dan kanker lainnya, diabetes, impotensi, penyakit mulut, gangguan janin, pernafasan dan lainnya.

Dampak buruk rokok tak hanya dialami  mereka yang merokok saja (perokok aktif),  tetapi asap rokok juga membahayakan kesehatan orang yang tidak merokok namun menghisap asap rokok secara tidak sengaja saat menghirup udara. Dengan demikian bahaya rokok mengancam semua jiwa manusia.

Meskipun rokok membahayakan kesehatan tubuh dan berpotensi membunuh jiwa manusia, baik perokok aktif maupun yang pasif, namun tetap saja sebagaimana yang sudah disampaikan di atas banyak orang masih mengonsumsi rokok. Masalah rokok saat ini tak hanya menjadi permasalahan lokal di Indonesia saja, tetapi sudah mendunia. Sehingga dibutuhkan penanganan serius untuk membebaskan masyarakat dari rokok.

Meninggikan Harga Rokok

Mencegah dampak buruk rokok tak cukup hanya dengan memberikan penyuluhan atau melabelkan gambar-gambar dada, tenggorokan atau gigi yang rusak dan berlubang akibat merokok atau tulisan-tulisan tentang bahaya rokok bagi kesehatan seperti yang selama ini pemerintah lakukan. Lebih dari itu pemerintah harus berani melakukan tindakan nyata seperti misal dengan meninggikan harga rokok di eceran. Atau lebih tegas dan keras lagi pemerintah harus berani menutup pabrik rokok! Sebab keberadaan pabrik rokok dan murahnya harga rokok ini menjadi penyebab terbesar masyarakat mengonsumsi rokok. Namun untuk menutup pabrik rokok perlu diawali dengan langkah yang lebih lunak dulu yaitu menaikkan harga eceran rokok supaya masyarakat dan para pengusaha rokok tidak terlalu kaget. Selain itu problem yang dihadapi pemerintah dari dampak kebijakannya itu seperti munculnya pengangguran akibat adanya PHK juga tidak terlalu berat dalam penanganan.

Di negara maju saat ini  seperti Australia dan Inggris sudah memberlakukan kebijakan itu, yaitu meninggikan harga eceran rokok. Seperti misal di Australia harga eceran rokok dibanderol Rp 200.000 per bungkus, di Inggris dibanderol Rp 160.000 untuk per bungkusnya. Hasilnya pun  efektif. Jumlah rokok dan perokok di kedua negara tersebut drastis mengalami penurunan.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok yang cukup tinggi, apalagi penggunanya sudah merambah ke dunia remaja dan anak-anak, bahkan para pelajar, perlu mengikuti langkah yang dilakukan negara maju tersebut. Sebab dengan harga rokok di eceran ditinggikan dimungkinkan para perokok akan  mau meninggalkan kebiasaan merokok,  minimal mengurangi jumlah konsumsi rokok dalam seharinya. Dari yang sehari, misalnya, biasa menghabiskan rokok satu sampai dua bungkus karena sudah mahal harganya, berkurang menjadi empat sampai tiga  batang seharinya. Kemudian bagi anak-anak, remaja dan para pelajar kebijakan itu bisa akan membuat mereka  menjadi berpikir tiga kali ketika akan menghisap rokok.

Memang kebijakan ini bukanlah kebijakan populis atau yang disenangi banyak orang, terutama para perokok dan pengusaha rokok. Pemerintah akan mendapat kritikan dan protes dari berbagai pihak sebagaimana yang lazim terjadi di negara ini jika ada kebijakan yang baru dan tidak sesuai dengan arus umum. Di samping itu negara juga akan menerima kerugian finansial berupa hilangnya pemasukan negara  dari pajak rokok.  Namun itu semua tidak jauh lebih penting dan utama dari keselamatan jiwa seluruh warga. [mrh]

Oleh: Siti Fauziah - (Aktifis NA Panjunan;  Mahasiswi Sainsteks UIN Sunan Kalijaga)

KOMENTAR


Nama

Buya Risman,36,Edisi Terbaru,39,Ekonomi Islam,8,Ghazwul Fikri,6,Infografis,3,Khazanah,8,Kolom,73,Konsultasi,4,Mutiara Takwa,5,Opini,9,Sains,4,Sajian Khusus,17,Sajian Utama,50,
ltr
item
Majalah Tabligh: Saatnya Harga Rokok Ditinggikan
Saatnya Harga Rokok Ditinggikan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVkHoHU7tlfrhJgyAGJlaTaQTeFWMndJYhqATKm8UokavwvIVOl6PJN5cAIPX9sjgjksLai-c6-9ksDPdxjIoZ1GvEU8pTR-KDT3H7BxJGivBkjKfJ_FkPwUpyeIimAk_JkKxYW8K4H_yk/s640/Harga+rokok+naik+2020+2021+2022+2023.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVkHoHU7tlfrhJgyAGJlaTaQTeFWMndJYhqATKm8UokavwvIVOl6PJN5cAIPX9sjgjksLai-c6-9ksDPdxjIoZ1GvEU8pTR-KDT3H7BxJGivBkjKfJ_FkPwUpyeIimAk_JkKxYW8K4H_yk/s72-c/Harga+rokok+naik+2020+2021+2022+2023.png
Majalah Tabligh
https://www.majalahtabligh.com/2016/10/saatnya-harga-rokok-ditinggikan.html
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/2016/10/saatnya-harga-rokok-ditinggikan.html
true
945971881399728876
UTF-8
Muat semua Tidak ditemukan TAMPILKAN SEMUA Baca lagi Jawab Cancel reply Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS Tampilkan semua Rekomendasi untuk Anda UPDATE ARSIP CARI SEMUA POS Not found any post match with your request Kembali Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy