Efek virus corona atau yang dikenal dengan nama Covid-19 menjadikan lockdown sebagai kebijakan cepat dan tepat yang harus diambil oleh pemerintah dari daerah hingga pusat demi terputusnya mata rantai penyebaran virus yang satu ini. Dengan kebijakan ini masyarakat sedaya upaya memaksimalkan aktivitas di dalam rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Sejumlah perkantoran ditutup, pembelajaran pendidikan di lakukan secara online, market dan swalayan diperpendek jam bukanya, bahkan sejumlah masjid pun diinstruksikan ditutup. dlsb dilakukan sebagai upaya maksimalisasi keberhasilan lockdown ini.
Terlepas anda setuju atau tidak dengan kebijakan ini, apatahlagi jika diperpanjang hingga akhir Mei. Alangkah indahnya, "kita" mengkaji dan mentadabburi surat Al Anbiya' ayat 87 untuk mendapatkan pelajaran berupa rahasia sukses dari lockdown. Bukalah mushhaf, bacalah ayat tersebut,
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبٗا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.”
Diceritakan di sejumlah tafsir bahwa Yunus bin Matta AS diutus dan ditugaskan oleh Allah untuk berdakwah di kota Ninawa dan mengajak penduduknya kepada Islam. Segala potensi benar benar dimaksimalkan oleh beliau demi tercapainya tujuan tersebut. Hanya saja respon penduduk Ninawa terhadap seruan dan ajakan Islam itu jauh dari harapan. Mereka secara massif melakukan penolakan, pengingkaran dan ancaman serius. Yunus AS pun tak cukup sabar menghadapi kelakuan mereka.
Respon negatif dari penduduk Ninawa itu menjadikan Yunus AS marah lalu mengambil keputusan pergi, meninggalkan mereka. Beliau menumpang di sebuah kapal yang penuh muatan demi bisa segera menjauh dari kota Ninawa. Tentu saja perbuatan Yunus AS adalah kedurhakaan di sisi Allah. Sebab seorang Nabi dengan misi kerasulan di suatu wilayah, harus bersabar menghadapi seburuk apa pun sikap kaumnya, dan tidak boleh meninggalkan mereka kecuali perntah dari Allah.
Ditengah lautan, kapal yang ditumpangi Yunus AS terombang ambing karena hantaman ombak dari berbagai sisi dan arah. Singkat kisahnya, demi keselamatan para penumpang lainnya. Yunus AS membuang dirinya ke laut setelah dilakukan undian. Dan pada saat itulah proses lockdown pun terjadi padanya.
فَٱلۡتَقَمَهُ ٱلۡحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٞ
Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. [Q.S. Ash-Shaffat: 142]
Dalam tafsir Ibnu Katsir beliau ter-lockdown selama 40 hari, 40 malam, dalam 3 kegelapan. Kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan di dalam perut ikan. Tentu di dalam perut ikan, selain kegelapan yang dirasakan oleh beliau juga kesempitan, ketidaknyamanan karena banyaknya lendir di dalam perut ikan, kekurangan oksigen yang menyebabkan sesak nafas di dada, kehausan dan kelaparan tak terelakkan. Intinya beliau merasakan Kegalauan, kesedihan mendalam dan kesendirian. Apakah anda bisa bersabar dengan kondisi lockdown seperti itu? Anda akan bersyukur kepada Allah sebab lockdown yang kita alami sekarang ini masih sangat lapang untuk beraktivitas di dalam dan di sekitar rumah, masih cukup persediaan makanan, masih bisa tertawa bahagia, dan masih ada keluarga dan orang orang terkasih di sisi.
Kita lanjutkan., apa yang dilakukan oleh Yunus AS dalam kondisi lockdown sehingga dapat bertahan dan terbebas dari belenggu kegelapan itu?
Tiga rahasia Yunus AS terbebas dari lockdown yang menyiksa itu:
Pertama, Membaguskan imannya kepada Allah. Beliau yakin tidak ada yang mampu menghapus kegalauan dan kesedihannya. Tidak ada yang mampu membebaskannya, keluar dari perut ikan kecuali Allah. Ya, itulah keyakinan yang sangat mendasar di hatinya yang paling dalam. Bacalah firman Allah,
وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يَمۡسَسۡكَ بِخَيۡرٖ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. [Q.S. Al-An'am: 17]
Kedua, Membaguskan husnudzhan (sangka baik) dengan Allah melalui lisannya. Beliau tidak mencela Allah dengan kondisinya terlock down di dalam perut Ikan. Bahkan sebaliknya, beliau mensucikan Allah dari segala persangkaan buruk manusia kepada Allah. Karena Allah tidak mungkin dzalim pada hamba-hamba-Nya. Bacalah Ayat berikut,
وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلۡمٗا لِّلۡعِبَادِ
Dan Allah tidak menghendaki kezhaliman terhadap hamba-hamba-Nya.” [Q.S. Ghafir: 31]
Ketiga, Muhasabah (penyadaran dan instrospeksi diri). Beliau menyadari bahwa derita lockdown di dalam perut ikan adalah karena dosa dan kedurhakaan yang di lakukan. Dan Allah tidak akan mengangkag derita itu hingga sang hamba bertaubat. Allah berfirman,
مَّآ أَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةٖ فَمِنَ ٱللَّهِۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٖ فَمِن نَّفۡسِكَۚ
Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. [Q.S. An-Nisa' : 79]
Tiga rahasia ini kemudian terangkum dalam sebuah doa atau wirid yang terus dipanjatkan oleh baginda Yunus AS di dalam perut ikan.
لَا إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.
Nah terungkaplah sudah bahwa rahasia sukses lockdown yang saya maksud adalah dzikir yang mesti diperbanyak di kondisi lock down sekarang ini. Dzikir Nabi Yunus AS di dalam perut ikan. Hafalkanlah dzikir ini dan perbanyaklah mengucapkannya di setiap kondisi dan kesempatan anda.
Apa hebatnya dzikir ini?
Dalam riwayat Imam At Tarmidzi, dengan derajat hasan, dikutip oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda:
إنه لم يدعو به مسلم ربه في شيئ إلا استجاب له
Sungguh wirid tersebut (wirid Nabi Yunus AS), tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa tersebut dalam kondisi sesulit apa pun, melainkan Allah pasti akan menyegerakan jalan keluar baginya. []
KOMENTAR