$type=ticker$cols=4$label=hide$show=post

[Edisi Terbaru]_$type=three$m=0$rm=0$h=420$c=3$snippet=hide$label=hide$show=home

Ramadhan Di Tengah Krisis




Wabah virus Corona (Covid-19) diketahui pertama kali menyebar di Wuhan, China, pada akhir 2019. Sejak saat itu, virus tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, tanpa kecuali Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengumumkan wabah ini sebagai pandemik global.
Pertumbuhan ekonomi global pun diprediksi melambat. Sejumlah lembaga dunia, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF),  merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun ini, semenjak pukulan wabah pandemik ini.
"Pertumbuhan ekonomi global akan sekira 0,1 persentase poin lebih rendah," ungkap Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Riyadh, Arab Saudi, akhir Februari 2020.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat pun sudah bersiap menghadapi resesi yang lebih dalam dibanding pada 2009. UU untuk mengantisipasi hal itu tengah mereka siapkan pula.
Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati (20/3/2020), memaparkan beberapa skenario pemerintah mengenai dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian. Skenario moderatnya, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 4 persen. Adapun skenario terburuknya, ekonomi bisa terperosok dengan pertumbuhan 2,5 persen bahkan 0 persen. [Kompas.com]
Menteri Keuangan mengungkapkan, skenario terburuk akan terjadi ketika wabah virus ini berkepanjangan, apalagi bila sampai terjadi karantina wilayah (lockdown).
Krisis Menjelang Ramadhan
Facebook Indonesia bersama perusahaan konsultan Kantar, merilis riset dampak wabah Covid-19 ini terhadap industri travel. Riset tersebut dilakukan keduanya kepada 951 responden di Indonesia, sebagaimana dilansir Situs Akurat.co.
Kondisi ekonomi global yang semakin tidak pasti di tengah Wabah Covid-19 membuat sejumlah maskapai penerbangan menyerah. Beberapa maskapai penerbangan nasional bahkan sudah merumahkan pilot dan karyawannya karena pendapatan mereka menurun drastis. Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiratmadja menyatakan, beberapa maskapai telah memilih opsi menutup operasi dan melakukan PHK terhadap karyawannya karena pandemi Covid-19 untuk mengurangi kerugian. [Liputan6.com]
Lembaga keuangan dunia, ekonom, dan otoritas pemerintah membuat sejumlah prediksi. Ekonomi Indonesia bisa masuk dalam skenario terburuk terkait wabah pandemik ini. Wabah ini membawa pengaruh penuruhan harga saham dan penaikkan harga emas. Harga emas dari PT Antam, yang dipantau dari laman Logam Mulia, tercatat terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 924 ribu per gram. (26/3) [Republika]
Tak hanya merontokkan pasar modal, wabah pendemik ini juga menjatuhkan nilai tukar rupiah. Pada Senin (23/3), harga jual dolar Amerika Serikat di lima bank besar menembus Rp. 17 ribu. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan nilai rupiah di posisi 16.608 per dolar Amerika. [Katadata]
Bersiap Menghadapi Krisis
Menyambut bulan suci Ramadhan yang akan dimulai akhir bulan April 2020, semua pihak harus bersiap-siap untuk menghadapi krisis sudah nampak di depan mata. Tidak hanya dan tidak perlu menunggu pemerintah, seluruh komponen masyarakat harus bahu-membahu untuk beramal usaha dan berkorban.
Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan anggaran yang mencapai Rp311 milyar untuk membantu penanganan wabah Covid-19 ini. Anggaran tersebut bersumber dari APBN akan diambil dari tiga komponen pokok, yaitu perjalanan dinas luar negeri, perjalanan dinas dalam negeri, serta anggaran perjalanan yang ada dalam kegiatan-kegiatan. Sedang anggaran Non APBN bersumber dari bantuan BPKH, Baznas, dan BWI. [ShariaNews]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, setelah melakukan kesepakatan bersama DPRD Jawa Barat, pihaknya akan menggelontorkan kurang lebih Rp 18 triliun guna membantu masyarakat di Jawa Barat yang kena dampak Covid-19. [Humas Jabar]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal wisma atlet Kemayoran yang akan dimanfaatkan sebagai tempat isolasi pasien positif pandemi Corona atau COVID-19. [Tempo.co] Anies juga merencanakan menggelar tes massal COVID-19 untuk seluruh warga ibu kota. Untuk itu, pemerintah provinsi bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Kodam, Babinsa, dan seluruh pihak terkait. [Tirto.id]
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah bersama-sama membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Dijelaskan oleh Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Mohamad Agus Samsudin; MCCC dalam hal ini bertugas mengkoordinasikan seluruh aktivitas Muhammadiyah dalam membantu Pemerintah menanggulangi wabah Covid-19.  Sebanyak 20 RS Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah disiapkan untuk standby. Agus juga menjelaskan tentang kemungkinan Muhammadiyah untuk mendirikan RS darurat khusus Covid-19 jika betul-betul terjadi outbreak. [Muhammadiyah.id]
Perbanyak Sedekah & Istighfar

Bulan Ramadhan merupakan momentum terbaik untuk sedekah. Sebagaimana diketahui, Ramadhan adalah bulan terbaik dan paling utama dibanding bulan lain, sehingga amalan baik apapun yang dilakukan pada waktu itu, pahalanya berlipat ganda. Di antara amalan baik yang bisa dilakukan adalah bersedekah dan membayar zakat.

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh sahabat, “Wahai Rasul, sedekah apa yang paling utama?” Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” [HR: al-Tirmdizi]

Rasulullah tidak hanya sekedar menyuruh, tetapi beliau juga melakukan sendiri. Kebanyakan sahabat menyaksikan Rasulullah memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan di antara manusia. Beliau semakin dermawan ketika berada di bulan Ramadhan.

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa sedekah dapat menjadi sebab penolak bala (bencana). Riwayat Imam Baihaqi disebutkan: “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” [HR. Baihaqi] Sementara Imam Thabrani meriwayatkan bahwa “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” [H.R. Thabrani] Sementara itu, Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah. Sesungguhnya sedekah itu dapat meredam murka Allah, dan menolak kematian yang buruk” [HR. Tirmidzi]

Oleh karena itu, terkait dengan wabah pandemic Covid-19, memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan adalah solusi yang diajarkan oleh syariat Islam. Selain sedekah, momentum Ramadhan –terkait dengan wabah ini – Islam juga mensyariatkan untuk melakukan taubat dan memperbanyak istighfar.

Sudah banyak seruan untuk bertaubat, beristighfar (memohon ampunan) kepada Allah. Banyak yang telah menjelaskan bahwa istighfar dan taubat adalah jalan keluar dari bencana. Tapi ada hal yang sering terlewat, yaitu memikirkan dan memperbaiki kesalahan yang menjadi sebab bencana. Sebab tidak dikatakan taubat nashuha, melainkan ada perubahan sikap dan berhenti dari kesalahan yang telah dilakukan.

Tidak disebut bertaubat dan tidak mungkin diterima istighfar-nya seseorang/ masyarakat yang terkena bencana banjir, ketika individu/masyarakatnya tidak berhenti membuang sampah sembarangan dan memperbaiki saluran air dan menyediakan area resapan air. Begitu pula dengan wabah pandemik Covid-19 ini. Tidak lain dan tidak bukan, merupakan kerusakan yang dilakukan oleh manusia, sehingga virus dan mikroba yang bisa tersebar luas (keluar dari habitatnya). Oleh sebab ulah tangan manusia juga, ia menjadi tersebar dan menular dari manusia ke manusia lainnya.


Maha Suci Allah yang telah menciptakan Virus, menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup. Kita memohon ampun atas segala dosa yang telah kita perbuat; khususnya dosa kezaliman dan berbuat kerusakan di darat, di laut, dan di udara. Nastaghfirullah! []*) Tulisan ini sudah diterbitkan pada Majalah Tabligh edisi April 2020

KOMENTAR


Nama

Buya Risman,36,Edisi Terbaru,39,Ekonomi Islam,8,Ghazwul Fikri,6,Infografis,3,Khazanah,8,Kolom,73,Konsultasi,4,Mutiara Takwa,5,Opini,9,Sains,4,Sajian Khusus,17,Sajian Utama,50,
ltr
item
Majalah Tabligh: Ramadhan Di Tengah Krisis
Ramadhan Di Tengah Krisis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1eHO1ILxmaH2BPN9tncrrx9T302al9aqh9mTzmLDRzVVURRaxnrKQKbkDnrpnmviHGka7THZbUcySF_WEg82k5M8WhoZ3d63NOJfudsgtZWK9z8Bo5vFeaDVGor_wiOE8jXvquWtjQ6A/s320/Ramadhan-Krisis.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1eHO1ILxmaH2BPN9tncrrx9T302al9aqh9mTzmLDRzVVURRaxnrKQKbkDnrpnmviHGka7THZbUcySF_WEg82k5M8WhoZ3d63NOJfudsgtZWK9z8Bo5vFeaDVGor_wiOE8jXvquWtjQ6A/s72-c/Ramadhan-Krisis.png
Majalah Tabligh
https://www.majalahtabligh.com/2020/04/ramadhan-di-tengah-krisis.html
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/2020/04/ramadhan-di-tengah-krisis.html
true
945971881399728876
UTF-8
Muat semua Tidak ditemukan TAMPILKAN SEMUA Baca lagi Jawab Cancel reply Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS Tampilkan semua Rekomendasi untuk Anda UPDATE ARSIP CARI SEMUA POS Not found any post match with your request Kembali Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy