$type=ticker$cols=4$label=hide$show=post

[Edisi Terbaru]_$type=three$m=0$rm=0$h=420$c=3$snippet=hide$label=hide$show=home

Salam Pluralis Merusak Aqidah

Salam itu adalah doa memohonkan keselamatan, kasih sayang Allah dan keberkatan-Nya. Ucapan salam itu adalah ibadah dan kalimatnya adalah do'a ma'tsurat, karena salam merupakan do'a yang diucapkan untuk mengakhiri shalat. Tidak shah shalat seseorang bila tidak diakhiri dengan ucapan salam.

Seorang muslim yang bertauhid, yang diakui oleh Allah SWT, sebagai hambaNya mereka ketika berdoa tidak menyertakan tuhan-tuhan yang lain selain Allah SWT, sebagaimana FirmanNya:

(وَٱلَّذِینَ لَا یَدۡعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ وَلَا یَقۡتُلُونَ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِی حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَا یَزۡنُونَۚ وَمَن یَفۡعَلۡ ذَ ٰ⁠لِكَ یَلۡقَ أَثَامࣰا)
(Hamba-hamba Allah)... ialah... dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, [Surat Al-Furqan 68]

Sangat jelas sekali bahwa hamba-hamba Allah (عباد الرحمن) itu adalah ketika mereka berdo'a, mereka hanya memohon kepada Allah dan mereka tidak akan berdoa kepada tuhan-tuhan lain selain Allah SWT, karena menyertakan tuhan-tuhan yang lain selain Allah SWT adalah syirik, dan syirik itu adalah dosa besar. 

Sebagai contoh dapat dikemukakan ketika seorang muslim mengucapkan salam agama Hindu yang berbunyi: "Om Swastyastu" yang berarti "Semoga anda dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi". Salam ini bermakna sebagai keadaan yang bahagia atau keselamatan yang langgeng sebagai tujuan beragama Hindu. Artinya pada waktu itu seorang muslim telah berdoa kepada Sang Hyang Widhi, tuhan yang dipercaya oleh umat Hindu. Bukankah itu sebuah kemusyrikan? 

Begitu juga "Namo Buddhâya". Menurut Y.M. Bhikkhu Dhammadiro kata "Namo Buddhâya" adalah suatu kalimat yang diucapkan oleh mereka yang menaruh hormat dan yakin pada Sang Buddha. 

Dalam agama Kristen dikenal ucapan salam yang berbunyi: "Salam Sejahtera bagi Kita Semua" merupakan salam yang ada dalam agama Kristen. Alif Danya Munsyi atau Remy Sylado mencatat bahwa kata 'sejahtera' muncul dalam beberapa kitab Injil, seperti Yohanes dan Lukas. Salam sejahtera ini sendiri juga pernah diucapkan oleh Yesus Kristus. Artinya, salam kesejahteraan dalam naungan Allah. Jadi sumbernya dari Kitab Injil dan pernah diucapkan oleh Yesus, sedangkan Yesus dalam ajaran Trinitas dipercaya sebagai salah satu dari unsur Ketuhanan. 

Allah SWT berkata:
(قَدۡ أَفۡلَحَ مَن تَزَكَّىٰ ۝  وَذَكَرَ ٱسۡمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ)
Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. [Q.S. Al-A'la:14 - 15]

Dalam Tafsir As-Sa'dy menjelaskan tentang tafsir "tazakka" sebagai berikut:
{ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى } أي: قد فاز وربح من طهر نفسه ونقاها من الشرك والظلم ومساوئ الأخلاق
(Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri) maksudnya adalah; sesungguhnya menang dan beruntung orang yang membersihkan dan mensucikan dirinya dari syirik, zhalim dan akhlak yang buruk. 

Sekretaris Jenderal MUI pusat, Anwar Abbas di Jakarta, Senin 11 November 2019 mengatakan bahwa: "Kita tidak boleh memaksakan kepercayaan dan keyakinan suatu agama serta cara beribadah dan mengucapkan salam yg ada dalam suatu agama kepada pengikut agama lain,". Ketua MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori mengatakan pluralisme memang dianjurkan. Namun, pluralisme agama merupakan hal yang keliru. Menurut Kiai Somad, sapaan akrabnya, beribadah dalam suatu agama tidak boleh dicampuraduk
kan. Karena setiap agama memiliki sistem ibadah sendiri-sendiri.

Mencampuradukkan ajaran agama itu namanya sinkretisme, yang dilarang dalam Islam, sebagaimana Firman Allah SWT:
(وَلَا تَلۡبِسُوا۟ ٱلۡحَقَّ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُوا۟ ٱلۡحَقَّ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ)
Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. 
[Q.S. Al-Baqarah: 42]

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan iman kepada kita semua untuk tetap menjaga iman tauhid kita dari segala macam bentuk kemusyrikan.

 Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarieb 

 Risman Muchtar

KOMENTAR


Nama

Buya Risman,36,Edisi Terbaru,39,Ekonomi Islam,8,Ghazwul Fikri,6,Infografis,3,Khazanah,8,Kolom,73,Konsultasi,4,Mutiara Takwa,5,Opini,9,Sains,4,Sajian Khusus,17,Sajian Utama,50,
ltr
item
Majalah Tabligh: Salam Pluralis Merusak Aqidah
Salam Pluralis Merusak Aqidah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-tSf5KuQymgoT5T4vBlEKAUvDT-ummXym5UVn_swLpRam9NlNNtqD7DoCpvwmPCFtzhmlg4zVbowSX09TAGslJ1-XeQ7fVXqnlOTKgqfYLtIjkJIyEpg0rCLhK0F5zNl_nA5dfDtPLlA/s320/Risman-muchtar1.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-tSf5KuQymgoT5T4vBlEKAUvDT-ummXym5UVn_swLpRam9NlNNtqD7DoCpvwmPCFtzhmlg4zVbowSX09TAGslJ1-XeQ7fVXqnlOTKgqfYLtIjkJIyEpg0rCLhK0F5zNl_nA5dfDtPLlA/s72-c/Risman-muchtar1.png
Majalah Tabligh
https://www.majalahtabligh.com/2020/04/salam-pluralis-merusak-aqidah.html
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/2020/04/salam-pluralis-merusak-aqidah.html
true
945971881399728876
UTF-8
Muat semua Tidak ditemukan TAMPILKAN SEMUA Baca lagi Jawab Cancel reply Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS Tampilkan semua Rekomendasi untuk Anda UPDATE ARSIP CARI SEMUA POS Not found any post match with your request Kembali Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy