“Menanggapi video Jokowi
marah-marah terhadap para menterinya, Din Syamsuddin ikut terharu. Kita semua
perlu mengapresiasi pidato itu dan berhusnuzan terhadap latar belakangnya,”
ujarnya dalam keterangan tertulis pada PWMU.CO, Senin (29/6/2020) malam. Kita
perlu bersimpati terhadap isinya bahwa ada masalah dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang membuat Bapak Presiden resah, risau, dan mungkin juga galau.
Empat Jalan
Keluar
Dengan pikiran terbuka dan dari
lubuk hati yang paling dalam, Din Syamsuddin mengusulkan Empat jalan keluar,
sebagai berikut:
Pertama;
Dalam menghadapi masalah bangsa
seperti musibah Covid-19, galanglah kebersamaan seluruh elemen bangsa. Tidak
ada salahnya untuk mendengar aspirasi rakyat apalagi yang kritis. Karena boleh
jadi dalam sikap kritik itu ada solusi yang bersifat konstruktif. “Salah adanya
jika aspirasi itu dibungkam, baik dengan penyebaran agitasi dan fitnah oleh
para buzzer bayaran, ataupun kriminalisasi rakyat kritis dengan menggunakan
kekuasaan,” katanya.
Kedua;
Dalam suasana penuh keprihatinan,
hindari kebijakan yang kontroversial dan apalagi melanggar Konstitusi. Tunda
dulu pembentukan undang-undang dan kebijakan yang bertentangan dengan aspriasi
rakyat, tidak berpihak kepada rakyat banyak, dan apalagi hanya memberi
keuntungan kepada segelintir pengusaha. “Sekedar contoh, UU tenang Minerba
sangat jelas hanya menguntungkan tujuh korporasi, Perppu/UU No. 2 Tahun 2020
sangat potensial penyelewengan dan penumpukan hutang negara. Atau RUU Omnibus
Law Ciptaker lebih menguntungkan pengusaha dan merugikan kalangan pekerja atau
buruh,”.
Ketiga;
Kinerja kabinet yang buruk hanya
dapat diatasi dengan pembentukan kabinet ahli (zaken kabinet) dengan
menempatkan anak-anak bangsa yang mumpuni dan berintegritas.
Hindari pertimbangan ‘balas jasa’
dan ‘bagi kursi’ dan diganti dengan orientasi pada meritokrasi dan kesesuaian
seseorang pada tempatnya.
Keempat;
Presiden perlu memastikan
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan sesuai dengan nilai-nilai dasar dalam
Pancasila dan UUD 1945. Setiap gejala dan gelagat penyimpangan dan
penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 harus segera dicegah.
Luar biasa dan salut untuk Pak
Din Syamsuddin, Ketua Badan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,
semoga usulan beliau yang disampaikan dengan ikhlas didengar dan direspon
dengan baik dan benar untuk kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara.
Nashrun
Minallahi Wa Fathun Qarieb
Risman Muchtar, M.Si.
Risman Muchtar, M.Si.
KOMENTAR