Allah SWT berfirman:
(وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةࣱ یَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَیۡرِ وَیَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَیَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِینَ تَفَرَّقُوا۟ وَٱخۡتَلَفُوا۟ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَاۤءَهُمُ ٱلۡبَیِّنَـٰتُۚ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِیمࣱ)
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat, [Surat Ali 'Imran 104 - 105]
Firman Allah SWT yang terdapat di dalam Al Quran Surat Ali 'Imran 104 di atas adalah ayat yang menjadi inspirasi dan motivasi KHA Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah.
Tetapi jangan lupa bahwa pada ayat berikutnya, yaitu ayat 105, Allah SWT langsung memberikan peringatan yang keras, bahwa bagi mereka yang melakukan perbuatan seperti atau menyerupai orang-orang yang berpecahbelah dan berselisih pendapat setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas, Allah SWT mengancam mereka dengan azab yang besar.
Jika seperti saja atau menyerupai orang-orang berpecahbelah dan suka berselisih pendapat diancam azab yang besar, maka berdasarkan qiyas awla, tentu jika benar-benar berpecahbelah, azabNya lebih besar lagi.
Amma ba'du
Mengamati perkembangan terakhir, ada yang berani secara terbuka mendeklarasikan dirinya sebagai Kelompok Muhammadiyah Nusantara, tentu ini merupakan indikasi kuat bahwa ada tindakan dan usaha yang dapat memecah belah di Muhammadiyah. Hal ini tentu tidak bisa dipandang ringan dan sepele, dan harus disikapi secara serius.
Jika ada yang mengklaim dirinya sebagai Kelompok Muhammadiyah Nusantara atau Muhammadiyah yang lain, kemungkinan besar orang atau kelompok tersebut adalah:
1. Orang ini sedang mencari popularitas, ingin populer dan terkenal dengan cara bikin yang aneh-aneh, seperti kata pepatah "bul 'ala zamzam fatu'raf" kencingi sumur zamzam, maka anda akan dikenal".
2. Barangkali tidak faham Muhammadiyah, belum banyak ilmu tentang Muhammadiyah dan tidak memahami dengan baik bahwa Muhammadiyah itu adalah gerakan Islam, dakwah amar-ma’ruf nahi-munkar, beraqidah Islam dan gerakan tajdid yang bersumber kepada Al Quran dan As Sunnah.
3. Atau jangan-jangan orang ini adalah satu di antara domba yang sedang dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi domba aduan, yang kemudian siap untuk diadudomba sesama warga Muhammadiyah, sesama umat Islam dan sesama warga bangsa.
Jika kemungkinannya adalah nomor 1 dan 2, mudah-mudahan demikian, masalahnya agak gampang dan sederhana, tinggal memberikan peringatan dari yang lunak, sedang sampai yang agak keras, sambil memberikan tambahan ilmu dan pemahaman yang lebih baik tentang Muhammadiyah. Jika dia atau mereka kader Muhammadiyah, insya Allah mereka akan segera kembali dan bertobat.
Tetapi jika kemungkinannya adalah nomor tiga, ini agak serius. Ini dampaknya lebih berbahaya dari virus Covid-19, karena dapat menimbulkan perpecahan di kalangan internal Muhammadiyah, umat Islam dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bibit perpecahan ini harus segera dihabisi jangan sampai tumbuh dan berkembang. Bagaikan api, selagi masih kecil segera padamkan, jangan sampai apinya menjalar kepada yang lain, nanti sulit memadamkannya.
Tentu yang memiliki otoritas yang cukup untuk melakukannya adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sebagai Pimpinan Persyarikatan tertinggi yang bertanggungjawab dalam menjaga Muhammadiyah dari segala bentuk perpecahan dan mengawal Muhammadiyah dari segala macam bentuk intervensi pihak eksternal Muhammadiyah yang dapat merusak ideologi dan indepedensi Muhammadiyah.
Semoga Muhammadiyah tetap konsisten sebagai gerakan Islam dakwah amar makruf nahi-munkar, serta memiliki komitmen yang kuat untuk berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarieb
Jakarta, 4 Muharram 1442 H
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Risman Muchtar
Anggota Muhammadiyah
NBM 506 280
KOMENTAR