$type=ticker$cols=4$label=hide$show=post

[Edisi Terbaru]_$type=three$m=0$rm=0$h=420$c=3$snippet=hide$label=hide$show=home

PANDEMI OLIGARKI : Wabah Perusak Demokrasi



Oligarki (λιγαρχία, Oligarkhía) dalam bahasa Yunani berasal dari kata λίγον óligon  (sedikit) dan ρχω arkho (memerintah); artinya adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer. [Wikipedia]

Secara konseptual, istilah Oligarki telah lama dikenal dalam studi politik. Dalam International Encyclopedia of Social Sciences, Oligarki didefinisikan sebagai “bentuk pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan minoritas kecil”. Jeffrey A. Winters, menempatkan teori oligarki dalam dua dimensi. Dimensi pertama, Oligarki memiliki dasar kekuasaan—kekayaan material—yang sangat susah untuk dipecah dan diseimbangkan. Kedua, Oligarki memiliki jangkauan kekuasaan yang luas dan sistemik, meskipun dirinya berposisi minoritas dalam suatu komunitas. Dengan demikian, suatu kekuasaan yang Oligarkis harus didasarkan pada bentuk kekuasaan yang susah dipecahkan dan jangkauannya yang harus sistemik.

Winters yang merupakan Profesor di Northwestern University menjelaskan bahwa teorisasi Oligarki dimulai dari adanya fakta bahwa ketidaksetaraan material yang ekstrem menghasilkan ketidaksetaraan politik yang ekstrem pula. Meskipun dalam demokrasi, kedudukan dan akses terhadap proses politik dimaknai setara, akan tetapi kekayaan yang sangat besar di tangan minoritas kecil menciptakan kelebihan kekuasaan yang signifikan di ranah politik pada golongan tersebut. Klaim ini didasarkan pada distribusi sumber daya material yang memiliki pengaruh besar pada kekuasaan. Semakin tidak seimbang distribusi kekayaan material, makin besar kekuasaan dan pengaruh orang kaya dalam motif dan tujuan politiknya. Dengan demikian, kesenjangan dalam kekayaan menghasilkan kesenjangan dalam kekuasaan dan pengaruh politik.

Masih menurut Winters, teori Oligarki harus menjelaskan bagaimana kekayaan yang terkonsentrasi menciptakan kapasitas, motivasi, dan masalah politik tertentu bagi mereka yang memilikinya. Oleh karena itu, Winters mendefinisikan Oligark sebagai “pelaku yang menguasai dan mengendalikan konsentrasi besar sumber daya material yang bisa digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan kekayaan pribadi dan posisi sosial ekslusifnya”. Winters memperkenalkan konsep “pertahanan kekayaan” dengan memberikan definisi Oligarki sebagai sebuah sistem yang merujuk pada “politik pertahanan kekayaan oleh pelaku yang memiliki kekayaan material (Oligark)”. Sampai di sini tidak ada perbedaan yang mendasar antara kapitalisme yang dikuasai oleh pada banker, dan komunisme yang dikuasai oleh partai komunis.

Oligarki Merusak Demokrasi

Politik oligarki menjadi salah satu salah satu dari banyak macam-macam ideologi politik yang diterapkan di dunia. Sifat-sifat ideologi politik oligarki adalah sistem politik dan kekuasaan di dalam pemerintahan dipegang oleh kelompok atau golongan elite tertentu. Prinsip-prinsip ideologi politik oligarki dapat dilihat dari penguasanya yang terdiri dari kaum bangsawan, pemilik modal yang kaya raya, atau kelompok istimewa tertentu. Sistem politik ini banyak diterapkan pada zaman dahulu ketika masih banyak negara menggunakan bentuk negara monarki atau kerajaan.

Politik oligarki dianggap sebagai salah satu sistem politik yang tidak cocok dengan politik demokrasi. Politik oligarki yang dikuasai oleh elite tertentu sulit untuk mengakomodir suara rakyat. Peran partai politik dalam pemilu bukan untuk menampung suara dan pendapat rakyat, tapi memenuhi keinginan pemimpin atau elite pemilik partai politik. Syarat pembentukan partai politik juga menjadi terabaikan karena sudah dikontrol oleh elite yang berkuasa.

Oligarki di Dunia

Politik oligarki dapat dilihat di negara-negara yang menganut sistem komunis. Contoh negara komunis yang menganut politik oligarki adalah China, Uni Sovyet dan Korea Utara. Di negara-negara tersebut politik dikuasai oleh partai komunis saja.

Contoh politik oligarki juga dapat anda lihat di Afrika Selatan sebelum tahun 1994. Politik aperteid menjadikan Afrika Selatan hanya dikuasai oleh elite berkulit putih. Fungsi dan tujuan ideologi politik aperteid hanya memihak kepada penguasa dan golongan kulit putih. Masyarakat asli Afrika Selatan yang berkulit hitam menjadi sangat tertindas di negaranya. Rusia sebelum era Federasi pun pernah dikuasai Oligark. Para pemimpin Sovyet memegang kendali penuh pemerintahan Rusia dengan memaksakan kehendak. Para pemimpin Sovyet berlaku seolah seperti Bangsawan Tsar dan para Boyar. Saat rezim Stalin, hanya anggota Partai Komunis yang mendukung birokratisasi Stalin saja dapat memegang jabatan pemerintahan, sisanya disingkirkan atau dibunuh dengan kejam.

Penindasan dan oligarki politik di Afrika Selatan dan Rusia sekarang sudah berakhir. Akan tetapi wabah politik Oligarki ini masih tetap menjadi pandemi. Di Korea Utara, kita masih bisa melihat politik oligarki. Di Korea Utara politik hanya dikuasai oleh keluarga Kim selama bertahun-tahun. Kini pimpinan negara, politik, dan pemerintahan dipimpin oleh Kim Jong Un yang meneruskan kekuasaan dari ayahnya. Sebagai presiden Korea Utara ia sangat berkuasa. Tidak ada rakyat dan pegawai pemerintahan di Korea Utara yang berani menentang perintahnya. Kepemimpinannya menjadi sangat otoriter dengan penerapan politik oligarki ini.

Oligarki di Indonesia?

... selengkapnya bisa dibaca pada Majalah Tabligh edisi Oktober 2020...

KOMENTAR


Nama

Buya Risman,36,Edisi Terbaru,39,Ekonomi Islam,8,Ghazwul Fikri,6,Infografis,3,Khazanah,8,Kolom,73,Konsultasi,4,Mutiara Takwa,5,Opini,9,Sains,4,Sajian Khusus,17,Sajian Utama,50,
ltr
item
Majalah Tabligh: PANDEMI OLIGARKI : Wabah Perusak Demokrasi
PANDEMI OLIGARKI : Wabah Perusak Demokrasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLTXjOiYmJXZyKzLLq0Vb7lSEwCQqCaJp78N4MKsbdN6WbqcZBmv_wTDWSkX7uQKtNT6erfGK36eK84kK5E8s3rIQ-VWsITxhyphenhyphen2uqyl_4lnrTm_jgW8g8p-nC3deNcOEGvLQ-IVz7ewtg/s320/Majalah+Tabligh+-+Oktober+2020.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLTXjOiYmJXZyKzLLq0Vb7lSEwCQqCaJp78N4MKsbdN6WbqcZBmv_wTDWSkX7uQKtNT6erfGK36eK84kK5E8s3rIQ-VWsITxhyphenhyphen2uqyl_4lnrTm_jgW8g8p-nC3deNcOEGvLQ-IVz7ewtg/s72-c/Majalah+Tabligh+-+Oktober+2020.jpg
Majalah Tabligh
https://www.majalahtabligh.com/2020/10/pandemi-oligarki-wabah-perusak-demokrasi.html
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/
https://www.majalahtabligh.com/2020/10/pandemi-oligarki-wabah-perusak-demokrasi.html
true
945971881399728876
UTF-8
Muat semua Tidak ditemukan TAMPILKAN SEMUA Baca lagi Jawab Cancel reply Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS Tampilkan semua Rekomendasi untuk Anda UPDATE ARSIP CARI SEMUA POS Not found any post match with your request Kembali Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy