‘Kambing hitam’ adalah metafora yang merujuk kepada seseorang yang
dipersalahkan untuk suatu kemalangan, biasanya sebagai cara untuk mengalihkan
perhatian dari sebab-sebab yang sesungguhnya. Pengambinghitaman adalah tindakan
yang menyatakan seseorang, sekelompok orang, atau sesuatu itulah yang
bertanggung jawab atas sejumlah besar masalah.
Asal-usul metafora ini adalah seekor kambing yang dilepaskan ke padang
gurun sebagai bagian dari upacara Yom Kippur, Hari Pendamaian, dalam Yudaisme
pada masa Bait Suci di Yerusalem. Ritus ini dilukiskan dalam Kitab Imamat 16.
Dalam teologi Kristen, kisah tentang kambing hitam dalam Kitab Imamat
ditafsirkan sebagai perlambang pendahuluan dari pengorbanan diri Yesus, yang
memikul dosa seluruh umat manusia, setelah digiring ke 'padang gurun' di luar
kota berdasarkan perintah Imam Agung.
Lempar Batu Sembunyi Tangan
Kasus pengkambinghitaman banyak terjadi dalam kehidupan berbangsa dan
bermasyarakat.
Akhir tahun lalu, Taiwan melaporkan penularan lokal Covid-19 pertamanya
sejak April 2020 dan menyalahkan seorang pilot asing. Dilansir Kompas.com dari
AFP, transmisi lokal ini mengakhiri 253 hari bebas virus corona di pulau
pimpinan Presiden Tsai Ing-wen itu. Otoritas kesehatan setempat mengatakan,
seorang wanita berusia 30-an tahun dites positif virus corona setelah berkontak
dengan pilot Selandia Baru, yang bekerja untuk sebuah maskapai penerbangan
Taiwan.
Pada kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Wakil
Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Syarief Hasan meminta Presiden Joko
Widodo tidak mencari 'kambing hitam'. Syarief merespons pernyataan Jokowi bahwa permasalahan di
Jiwasraya sudah berlangsung selama 10 tahun. Presiden Joko Widodo menyinggung
pemerintahan sebelumnya, Terkesan tidak merasa bersalah.
Trimester ke-3 tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pandemi virus Corona (Covid-19) menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu saja, pandemi juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. "Pertumbuhan yang biasanya positif, tapi karena pandemi ini pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi secara tajam," kata Presiden dalam pembukaan Muktamar IV PP Parmusi tahun 2020 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020).
Kasus pemerintah yang menyalahkan masyarakat kerap terjadi sebagai
pengkambinghitaman. Pepatah mengatakan “lempar batu, sembunyi tangan.”
"Peran pemerintah adalah membujuk (masyarakat) untuk menyalahkan diri
sendiri," tulis ilmuwan politik Amerika Serikat Lawrence Mead dalam
risalah pentingnya Beyond Entitlement (1986).
Namun, kredo "membujuk masyarakat untuk menyalahkan diri sendiri"
menjadi cermin yang pas hari ini, terutama melihat strategi pemerintah
Indonesia dalam menangani krisis pandemi akibat virus corona.
Di sisi lain, para pemangku kebijakan berusaha menjauhkan
diri mereka dari konsekuensi kebijakan yang telah mereka ambil: kasus positif
yang melonjak drastis, pengujian yang tak merata, kurangnya alat pelindung
diri, banyaknya tenaga medis yang gugur, hingga ancaman krisis ekonomi. Di
samping, mereka coba mencari kambing hitam atas situasi tersebut: masyarakat.
Ketika negara lain telah tumbang akibat infeksi virus corona tipe baru,
pemerintah Indonesia malah dengan semangat mengucurkan dana secara jor-joran
untuk influencer demi promosi pariwisata. Bagaimana cara
pemerintah berlepastangan?
..Selanjutnya bisa dibaca pada edisi cetak..
KOMENTAR