Dalam pidato di penutupan Muktamar Muhammadiyah ke-48, Haedar Nashir menyebut amanah Muhammadiyah dan Aisyiyah sangat berat. Namun dirinya percaya bahwa kesungguhan telah melekat dalam jiwa dan alam pikiran para penggerak di persyarikatan. "Saya percaya dan kita tentunya percaya jika spirit untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta yang menjadi tema Muktamar Muhammadiyah kali ini serta perempuan berkemajuan membangun peradaban bangsa yang menjadi tema Muktamar Aisyiyah tidak hanya sebagai tema. Tetapi melekat dalam jiwa, alam pikiran dan orientasi tindakan pergerakan kita sebagai Muhammadiyah," kata Haedar di GOR Edutorium UMS, Solo, Minggu (20/11/2022).
Senada dengan pidato Ketua Umum Haedar Nashir, Dahlan Rais dalam kesempatan yang lain menyebutkan bahwa “Kader itu harus memiliki tanggungjawab… termasuk idealisme kader harus terjaga untuk merawat, menjaga keamanan dari berbagai ancaman,” ungkapnya dalam Rakerpimda PDM Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (24/01).
Ayahanda Dahlan Rais menambahkan, jika diumpamakan orang yang mendaki gunung sampai puncak, karena itulah dalam mendaki perlu bekal yang cukup. “Sebaik-baik bekal untuk mendaki gunung adalah memiliki fondasi tauhid yang baik, kemudian harus memiliki akhlak, akhlak tanpa ilmu, tidak karimah,” tegas beliau.
Dalam tulisan ini akan dipaparkan beberapa problematika persyarikatan dan tantangan dakwah yang perlu dihadapi dengan persiapan dan kesiagaan.
PROBLEMATIKA PERSYARIKATAN
Dalam periode kepemimpinan mutakhir lalu, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Meskipun kepemimpinan dan kepengurusan persyarikatan yang lalu berjalan mulus dan memiliki sejumlah prestasi serta dianggap berhasil; akan tetap bukan berarti tanpa problem serius. Problem ini perlu diperhatikan bukan untuk menjelek-jelekan atau membongkar aib sendiri. Akan tetap sebagai otokritik dan muhasabah li nafsih, demi perbaikan dan persyarikatan yang lebih berkemajuan lagi.
Pada terbitan bulan Oktober 2022 yang lalu, Majalah Tabligh telah merilis sejumlah tulisan yang membahas tentang kunjungan Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (ABI) ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat pada 7 Juni 2022. Edisi bertajuk “Bahaya Syi’ah” tersebut bukan tanpa sebab dirilis. Dewan Redaksi, dalam hal ini Majelis Tabligh sangat resah dan mendapatkan banyak aspirasi dari para mubaligh daerah terkait sikap ‘taqrib’ Pimpinan Pusat tersebut. Kiranya sikap ramah dan akhlak mulia kita terhadap sesama, jangan sampai membuat kita lengah dan melupakan sejarah. Kita juga perlu menguatkan kembali literasi kita serta diseminasi pandangan ideologi serta manhaj akidah kita kepada masyarakat pada khususnya, dan secara khusus kepada warga persyarikatan.
... Selengkapnya bisa dibaca pada edisi cetak...
KOMENTAR