Jakarta, 17 Mei 2025 – International Union of
Muslim Scholars (IUMS) Indonesia sukses menyelenggarakan Silaturahim Nasional
Ulama Indonesia Bela Palestina dengan tema “Mengokohkan Peran Ulama Indonesia
dalam Perjuangan Palestina dan Baitul Maqdis”. Acara perdana ini digelar di
Hotel Sofyan Cikini dan dihadiri oleh puluhan ulama serta tokoh nasional dari
berbagai ormas Islam. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat
ukhuwah lintas ormas dan meneguhkan komitmen ulama Indonesia mendukung
kemerdekaan Palestina.
Pembukaan dan Tilawah Al‑Qur’an
Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB diawali dengan pembukaan oleh MC dan tilawah
Al‑Qur’an yang dibawakan oleh Ustadz Muhammad Nurfi. Tilawah khidmat selama
beberapa menit ini berhasil membangun suasana khusyuk dan mengingatkan para
peserta akan esensi perjuangan berdasarkan nilai-nilai Islam.
Sambutan Ketua Panitia
Dalam sambutannya, Ustadz Fahmi Salim sebagai Ketua Panitia menyampaikan rasa
syukur atas terlaksananya kegiatan perdana IUMS Indonesia. Ia menegaskan bahwa
inisiatif acara ini datang dari dorongan Habib Dr. Salim Segaf Al‑Jufri, Wakil
Presiden IUMS, untuk memperkuat solidaritas ulama Indonesia dalam merespons
kondisi saudara kita di Gaza. “Tugas ulama adalah mewahyukan apa yang datang
dari Allah, dan ulama yang paling takut kepada Allah adalah ulama yang paling
peduli terhadap nasib umat,” ujarnya.
Tujuan dan Agenda Diskusi
Panitia merumuskan tiga tujuan utama acara ini, yaitu mengenalkan IUMS
Indonesia sebagai wadah independen ulama Indonesia dalam kancah internasional;
brainstorming pendapat ulama untuk merumuskan strategi dakwah dan advokasi
Palestina; serta membahas fakta terbaru terkait wajib jihad di Palestina,
sekaligus menetapkan rekomendasi kebijakan keagamaan dan politik. Rangkaian
diskusi terbagi dalam dua sesi utama:
- Sesi 1 (13.00–14.30 WIB): “Peran Fatwa
dan Tanggung Jawab Ulama dalam Membangun Kesadaran Kewajiban Pembebasan Al‑Aqsa”.
- Sesi 2 (14.45–15.30 WIB): “Peran dan
Tanggung Jawab Ulama Menggalang Persatuan Ummat dan Sinergi Pemerintah
Mendukung Palestina Merdeka”.
Pembicara yang dihadirkan mencakup lintas
ormas dan wilayah di Indonesia, antara lain:
- Prof. Dr. Faishal Nazar bin Mahdi, MA (Ketua Al‑Irsyad)
- Dr. KH. Masyhuril Khamis (Ketua Umum PP. Al‑Washliyah)
- Dr. Nashirul Haq, LC, MA (Ketua Hidayatullah)
- K.H. Sadeli Karim, LC (Ketua Dewan Syuro Mathlaul Anwar)
- KH. Dr. Hakimuddin Salim, MA (Pesantren Klaten, Solo)
- KH. Nonop Hanafi (Pesantren Ciamis)
- KH. Dr. Amir Faisol Fath, MA (Komunitas Ulama Jakarta)
- KH. Fathuddin Ja’far, MA (Ulama Depok, dakwah digital)
- KH. Dr. Bukhori A. Shamad, MA (Ulama Lampung, literasi agama)
- KH. Sigit Pranowo (Ulama Bogor, panitia inti)
- Dr. Solihin B., Lc. MA (Dosen LIPIA, ahli hukum Islam)
- Dr. KH. Nanang Mubarak (Ketua Umum BKPRMI)
- KH. Indrianto Faisal (Wakil Sekjen Ikatan Khotib DMI)
- KH. Abdul Wahid Al‑Qudsi, M.Pd (Ketua DPP BUMI)
- KH. Faishal M. Ali Nurdin, Lc., MA (Majelis Da’i Kebangsaan)
- KH. Dr. M. Ilyas Marwal, MA (Formatur IUMS Indonesia)
Keberagaman latar belakang peserta ini
memperkuat dinamika diskusi dan keluasan jaringan advokasi pemerhati Palestina.
Harapan dan Rekomendasi
Di akhir acara, panitia menyampaikan beberapa poin rekomendasi strategis:
- Penerbitan Fatwa Kesatuan: Mendesak MUI
dan Majelis Tinggi Ulama mengeluarkan fatwa bersama yang mengikat ulama
seluruh ormas.
- Pelibatan Pemerintah dan DPR: Mendorong
percepatan kerja sama diplomatik melalui Kemenlu dan parlemen.
- Penguatan Media Dakwah: Mengoptimalkan
kanal digital dan media massa Islam dalam kampanye #SaveAlQuds.
- Pendirian Rumah Sakit Lapangan: Bekerja
sama dengan lembaga kemanusiaan membuka klinik dan layanan medis di
perbatasan Gaza.
- Solidaritas Ekonomi Umat: Mengajak umat
Islam Indonesia melakukan donasi terstruktur dan audit publik untuk
menjamin transparansi.
Panitia berharap rekomendasi ini menjadi
panduan konkret bagi ulama, ormas, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat
dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Penutup dan Foto Bersama
Acara resmi ditutup pada pukul 16.00 WIB dengan pembacaan rekomendasi final
oleh panitia, dilanjutkan Shalat Ashar bersama dan sesi foto bersama. Dengan
penandatanganan rekomendasi, Silaturahim Nasional Ulama Indonesia Bela
Palestina berhasil menjadi platform kolaborasi strategis ulama Indonesia untuk
menyuarakan keadilan global, sekaligus mempercepat upaya pembebasan Baitul
Maqdis. [bz]
KOMENTAR